TEKNIK BUDIDAYA KOPI ARABIKA
Disusun oleh :
Iki Amumpuni, S.Hut
(Penyuluh Kehutanan Ahli Muda)
PENDAHULUAN
Kopi arabika (Coffea arabica), juga dikenal sebagai kopi Arab, kopi semak Arab atau kopi gunung merupakan spesies dari genus Coffea. Spesies ini diyakini sebagai spesies kopi pertama yang dibudidayakan dan mewakili sekitar 60% dari produksi kopi global. Kopi arabika berasal dari Ethiopia dan juga Brazil.
Kopi Arabika memiliki ciri-ciri aroma yang wangi, hidup pada daerah yang dingin dan sejuk, memiliki rasa yang sedikit asam, rasa kental dimulut, pahit dan juga memiliki tekstur lebih halus. Juga memiliki kadar kafein yang lebih rendah dari kopi robusta.

TEKNIK BUDIDAYA
KOPI ARABIKA
Pemilihan Bibit Unggul
Langkah pertama yang harus dilakukan untuk bisa menghasilkan panen berkualitas adalah pemilihan bibit kopi yang unggul. Langkah-langkah yang harus dilakukan untuk persiapan bibit unggul antara lain:
1. Pilih indukan yang sehat dan terbebas dari hama penyakit. Indukan berkualitas memiliki ciri-ciri batang pendek,
bentuk tajuk yang bagus serta berbuah lebat.
2. Setelah didapat indukan yang sesuai, benih di ambil dari buah kopi yang matang dan juga sehat.
3. Bagian kulit dan daging buah kopi dibuang, biji kopi yang telah dikupas di rendam ke dalam air dan dibiarkan
selama 24 jam.
4. Biji yang sudah direndam dikeringkan selama 1-2 hari di tempat yang teduh. Biji disortir dan dipisahkan dari biji
berkualitas buruk.
5. Setelah biji kering berkualitas sudah didapatkan, bisa langsung dilakukan penyemaian.
Proses penyemaian tidak melebihi batas 3 bulan dari proses pemilihan bibit yang telah dilakukan karena akan mempengaruhi produktivitas tanaman ke depannya.
Penyemaian dan Pembibitan Kopi
Sebelum dilakukan penyemaian, bedengan dibuat pada lahan dengan ukuran 120 cm x 25 cm. Sedangkan jarak pada bedengan dibuat dengan kisaran 50 cm. Untuk panjang bedengan dapat menyesuaikan dengan luas lahan.
Setelah bedengan selesai dibuat, maka penyemaian dan pembibitan kopi sudah bisa dilakukan. Langkah-langkah penyemaian dan pembibitan yang harus dilakukan antara lain:
1. Menyiapkan benih unggul yang sudah dipilih lalu disemai pada lahan dengan kedalaman sekitar 0,5 cm dan
jarak penanaman sekitar 2,5 cm. Penyemaian dilakukan dengan posisi benih telungkup.
2. Benih yang sudah disemai disiram secara rutin. Jika sudah berusia 10-12 minggu, maka bibit semai sudah dapat
dipindahkan ke polybag.
3. Penyiraman dan penyiangan gulma dilakukan secara rutin.

Penanaman dan Pemeliharaan Kpoi
Bibit kopi yang sudah berumur 7-9 bulan sudah bisa ditanam langsung di area perkebunan. Untuk kopi arabika jenis Castor misalnya, dapat dilakukan penanaman dengan jarak tanam 2m x 2m.
Lubang tanam dibuat dengan ukuran 60cm x 60cm x 60cm lalu lubang tanam diisi dengan 10 kg bahan organik terfermentasi.
Pemupukan tanaman dilakukan secara rutin dengan menggunakan pupuk kompos atau pupuk kandang.
Tanaman kopi yang berusia 3 sampai 4 tahun dapat dipangkas pada tajuknya. Pemangkasan ini bertujuan mencegah pohon tumbuh menjulang tinggi. Proses pemangkasan tajuk kopi sekitar 30 sampai 40 centimeter dari pucuk tanaman
Pemanenan Buah Kopi
Tanaman kopi sudah bisa dipanen ketika berumur 2,5-3 tahun. Rata-rata budidaya kopi arabika jenis lokal menghasilkan panen sebanyak 0,5 kg biji kopi per pohonnya.
Dalam satu bulan, proses pemanenan bisa dilakukan sebanyak 3 kali atau rotasi 12 hari sekali. Ciri-ciri dari buah kopi yang sudah bisa dipanen yaitu buahnya sudah matang dan berubah warna menjadi merah tua.
Daftar Pustaka :
https://rimbakita.com
https://paktanidigital.com
https://gdm.id